“Saran dan contoh tentang bagaimana penggunaan AI yang tepat dan tidak tepat untuk parktik pembelajaran”

Sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro, Anda memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap tugas yang dikumpulkan merupakan hasil karya pribadi. Meskipun telah berupaya menjaga integritas dalam belajar, masih terdapat kemungkinan terjerumus pada praktik akademik yang tidak etis. Pelanggaran seperti kolusi, plagiarisme, pembelian karya dari pihak ketiga, maupun penggunaan perangkat lunak AI tanpa pengakuan akan diperlakukan dengan sangat serius dan ditangani sesuai dengan prosedur pelanggaran akademik yang berlaku

Pertimbangkan Dampak Penggunaan AI

Dalam mempersiapkan tugas kuliah, terdapat berbagai cara yang bisa ditempuh, baik yang tepat maupun yang kurang tepat, termasuk dalam penggunaan kecerdasan buatan (AI). Sebelum memanfaatkan AI, penting untuk terlebih dahulu merenungkan dan mempertimbangkan potensi dampaknya terhadap proses pembelajaran dan masa depan akademik Anda, antara lain:

Prinsip Dasar Etika Penggunaan AI

  1. Menjunjung Hak Asasi dan Martabat Manusia. AI harus digunakan untuk mendukung kemanusiaan, menghormati martabat, serta tidak menimbulkan diskriminasi dan ketidakadilan
  2. Transparansi dan Akuntabilitas. Setiap penggunaan AI wajib dinyatakan secara terbuka. Pengguna bertanggung jawab penuh terhadap hasil akhir, bukan AI.
  3. Proporsionalitas dan Tidak Merugikan. AI hanya digunakan sejauh yang diperlukan untuk tujuan yang sah, dengan pencegahan risiko penyalahgunaan.
  4. Keamanan dan Privasi Data. Penggunaan AI harus menjamin perlindungan data pribadi, sesuai standar keamanan dan regulasi yang berlaku.

Pedoman dalam Konteks Akademik dan Pendidikan

  1. Integritas Akademik
    • AI boleh membantu menulis, menyunting, atau mencari literatur, tetapi tidak boleh menjadi pengganti penalaran kritis manusia.
    • Hindari plagiarisme dengan memastikan sitasi yang benar dan penggunaan perangkat deteksi.
  2. Peran Dosen dan Mahasiswa
    • Dosen: memandu penggunaan AI secara kritis, memberi batasan jelas dalam tugas/ujian, serta menilai keterampilan orisinal mahasiswa.
    • Mahasiswa: menggunakan AI untuk mendukung kreativitas, bukan sebagai jalan pintas. Keterampilan berpikir kritis dan analitis tetap utama.
  3. Pembelajaran Inklusif
    • AI dapat dimanfaatkan untuk personalisasi pembelajaran, mendukung mahasiswa dengan kebutuhan khusus, serta memperluas akses.

Pedoman dalam Penelitian dan Publikasi

  1. Pengakuan dan Atribusi. Jika AI digunakan dalam analisis data, penulisan, atau penyusunan draft, kontribusi tersebut harus diungkapkan secara eksplisit dalam publikasi.
  2. Hak Kekayaan Intelektual. Hak cipta tetap berada pada penulis manusia. AI tidak boleh dicantumkan sebagai penulis.
  3. Kredibilitas Ilmiah. Semua hasil yang dihasilkan AI harus diverifikasi ulang secara manual untuk mencegah bias, kesalahan faktual, atau manipulasi.
  4. Pencegahan Penyalahgunaan. Dilarang menggunakan AI untuk membuat data palsu, artikel tiruan, atau manipulasi hasil penelitian.

Prinsip Tata Kelola AI

  1. Hak Asasi dan Kebebasan Fundamental, AI harus melindungi kebebasan berekspresi, hak privasi, serta tidak digunakan untuk pengawasan massal.
  2. Keberagaman dan Inklusivitas, AI harus mencerminkan keragaman budaya, gender, dan sosial, serta mencegah bias algoritmik.
  3. Keberlanjutan Lingkungan, Pemanfaatan AI harus mempertimbangkan dampak ekologis dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
  4. Keterlibatan Multi-Pihak, Pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat sipil perlu terlibat dalam pengembangan dan pengawasan AI.

Panduan Praktis Penggunaan Sehari-hari

Tabel Contoh Penggunaan AI

Prinsip UtamaIndikatorContoh Praktik Baik
Hak Asasi & Martabat ManusiaTidak merugikan individu/kelompok; tidak diskriminatifAI tidak digunakan untuk profiling berbasis SARA atau gender
Transparansi & AkuntabilitasSetiap penggunaan AI dinyatakan secara terbukaMencantumkan catatan: “Bagian analisis ini dibantu oleh AI (ChatGPT), diverifikasi penulis”
Integritas AkademikOrisinalitas terjaga; sitasi benarMenggunakan AI untuk menyusun kerangka tulisan, tapi referensi tetap diverifikasi manual
Keamanan & Privasi DataData pribadi dilindungi; sesuai regulasiDataset penelitian dianonimkan sebelum diproses AI
Atribusi & Hak CiptaAI tidak diakui sebagai penulisAI disebutkan di metodologi, bukan dalam daftar penulis
Pembelajaran InklusifMendukung personalisasi & aksesAI dipakai untuk membuat materi dengan teks alternatif bagi mahasiswa difabel
Pengawasan ManusiaHasil AI diverifikasiDosen memeriksa ulang jawaban AI sebelum diberikan ke mahasiswa
Pencegahan PenyalahgunaanTidak digunakan untuk penipuan, manipulasi, atau data palsuMenolak penggunaan AI untuk membuat data eksperimen yang tidak pernah dilakukan
Keadilan & Non-DiskriminasiMengurangi bias algoritmikDataset pelatihan diperiksa agar representatif lintas budaya dan gender
Keberlanjutan & SDGsMemperhatikan dampak lingkungan & sosialMenggunakan AI untuk riset energi terbarukan, bukan sekadar efisiensi komersial

Contoh Penggunaan AI yang Tepat

Penggunaan yang TepatPenjelasan
Menjelaskan konsep baru dengan cara yang lebih sederhanaAlat teks AI generatif sangat baik dalam merangkum teks, memberikan pengantar dasar, atau menyajikan informasi dengan cara yang berbeda, misalnya menyederhanakan konsep untuk menjelaskannya kepada orang awam. Dengan menggunakan perintah yang mengambil sudut pandang berbeda, Anda dapat meminta alat AI untuk menjelaskan konsep sulit dari perkuliahan dengan cara yang lebih mudah dipahami.
Mempersiapkan ujianda banyak cara Anda dapat menggunakan AI generatif untuk membantu persiapan dan revisi ujian. Anda bisa memintanya menghasilkan soal pilihan ganda atau latihan, atau mengulang suatu topik dengan gaya tanya jawab sehingga AI menguji daya ingat Anda. Anda juga dapat meminta AI membuat ringkasan suatu topik, yang kemudian Anda kritisi dan evaluasi akurasinya berdasarkan pembelajaran modul Anda.
Sebagai sumber informasi dan hati-hati sebagai sumber referensiSaat belajar, Anda mungkin menggunakan banyak jenis informasi, termasuk buku, artikel jurnal, surat kabar, sumber daring, atau informasi teknis yang relevan dengan bidang Anda. Keluaran AI generatif dapat menjadi salah satu tambahan informasi tersebut dan berpotensi menjadi sumber awal yang baik untuk memahami suatu topik. Namun, Anda tetap harus berhati-hati dalam menggunakan AI sebagai sumber referensi. Luangkan waktu untuk mempertimbangkan apakah sesuai dengan tugas Anda. Apakah cukup baik, atau dosen Anda mengharapkan penggunaan sumber akademik?
Membantu memulai suatu pekerjaan dan mengatasi kebuntuan menulisSalah satu keunggulan AI generatif adalah kemampuannya membantu Anda memulai suatu tugas atau memberi inspirasi untuk menuangkan ide ke atas kertas. Menggunakan AI pada tahap awal perencanaan untuk menghasilkan ide, menyarankan topik yang dapat diteliti lebih lanjut, atau memberikan contoh adalah hal yang dapat diterima selama Anda tetap menggunakan saran tersebut secara kritis, dan memastikan bahwa AI tidak menggantikan pemikiran serta ide Anda sendiri.
Untuk menyempurnakan gaya penulisan Anda dengan menunjukkan seperti apa tulisan yang baikDi perguruan tinggi, Anda mungkin diminta menulis dengan berbagai gaya: reflektif, esai, maupun akademis. Hal ini sering menjadi tantangan karena setiap gaya memiliki kebutuhan yang berbeda. AI generatif dapat membantu dengan memberikan contoh tulisan yang relevan, memodelkan bagaimana gaya tersebut diterapkan, atau memberi masukan agar penjelasan lebih tepat. Namun, penting untuk tidak sepenuhnya bergantung pada AI. Gunakan AI hanya sebagai referensi, sementara hasil akhir tetap harus mencerminkan pemikiran, kejelasan, dan karya asli Anda.
Untuk membantu Anda berkomunikasi dengan Pembimbing atau sesama mahasiswaAI dapat membantu menyusun pesan ketika Anda ingin menyampaikan sesuatu namun kesulitan menuangkannya ke dalam bentuk e-mail atau komunikasi formal. Anda dapat membuat prompt berisi poin-poin utama yang ingin disampaikan, kemudian AI menyusunnya menjadi e-mail yang ringkas dan profesional. Namun, berhati-hatilah, AI cenderung menghasilkan kalimat bertele-tele atau kurang tepat. Pastikan hasil akhir tetap sesuai konteks pribadi Anda dan tidak kehilangan khas Anda sebagai pengirim pesan.
Untuk menerjemahkan kata atau frasa yang tidak dikenal, menjelaskan subteks, dan makna tersirat dari sepenggal teksJika Anda belajar di universitas yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, AI dapat membantu menjelaskan kata atau frasa yang kurang familiar, termasuk istilah khusus atau dialek tertentu. Namun, penggunaan AI sebaiknya dibatasi hanya untuk memahami arti, bukan untuk menerjemahkan keseluruhan tugas atau tulisan. Pastikan seluruh hasil akademik tetap menggunakan bahasa yang dipersyaratkan dalam penilaian, misalnya bahasa Inggris untuk tugas berbahasa Inggris.
Deklarasi tentang penggunaan AI dalam proses penulisanPenulis menyatakan bahwa dalam proses penulisan karya tidak ada kecerdasan buatan (AI) generatif atau teknologi yang dibantu AI yang digunakan untuk menghasilkan konten, ide, atau teori. Penulis menggunakan AI semata-mata untuk tujuan meningkatkan keterbacaan dan menyempurnakan bahasa.

Contoh Penggunaan AI yang Tidak Tepat

Penggunaan yang Tidak TepatPenjelasan
Menggunakan alat AI untuk penilaian yang telah dinyatakan tidak boleh digunakanProgram dan modul telah dirancang untuk memastikan Anda mencapai capaian pembelajaran yang ditetapkan. Dalam beberapa kondisi, khususnya yang terkait dengan disiplin ilmu tertentu atau persyaratan akreditasi, Pembimbing dapat secara tegas melarang penggunaan AI dalam penilaian. Pada saat-saat tersebut, penggunaan teknologi AI akan dianggap sebagai pelanggaran akademik.
Berpura-pura bahwa AI adalah Anda dalam percakapanAI dapat menghasilkan teks dengan cepat, tetapi Anda harus tetap transparan dan jujur ketika menggunakannya untuk komunikasi pribadi. Saat berinteraksi dengan Pembimbing atau rekan kerja melalui e-mail, Teams, atau forum diskusi, ekspektasi yang berlaku adalah bahwa pesan datang langsung dari Anda. Jika Anda membiarkan AI berbicara seolah-olah Anda sendiri, hal tersebut dianggap tidak etis.
Menulis tugas, kode, atau karya lalu mengirimkannya untuk penilaian seolah hasil pribadiSetiap karya yang dikirimkan untuk penilaian harus merupakan hasil kerja Anda sendiri. Jika Anda menyerahkan karya yang sepenuhnya dibuat oleh AI atau pihak lain, tindakan tersebut akan dianggap sebagai pelanggaran akademik karena tidak mencerminkan usaha dan kemampuan pribadi Anda.
Melakukan pengumpulan informasi, penelitian, atau membaca untuk AndaMembaca dan menelaah sumber untuk menyusun karya akademik memang membutuhkan waktu, sehingga Anda mungkin tergoda menggunakan AI untuk membaca dan menyajikan dasar bukti beserta sumber informasi. Namun, AI generatif kerap menghasilkan teks yang tidak akurat secara faktual, bias, atau bahkan sepenuhnya keliru. Alat ini mungkin hanya menyenangkan pembaca dengan informasi yang ingin didengar, bukan representasi materi yang benar secara akademis. Melakukan riset sendiri, mencari informasi, dan membaca secara kritis adalah keterampilan akademik yang penting. Mengandalkan AI untuk menggantikan hal ini tidak tepat karena akan merugikan proses pembelajaran Anda.
Menggunakan alat AI untuk mengedit pekerjaan Anda dengan cara yang mengubah alur, nada, struktur, atau ekspresi bahasaAlat bantu AI sederhana, seperti pemeriksa ejaan, tata bahasa, prediksi teks, atau saran desain, sudah tersedia dalam banyak aplikasi umum seperti Microsoft Word dan PowerPoint. Namun, jika Anda menggunakan AI hingga mengubah alur, nada, atau struktur pekerjaan Anda sampai tidak lagi mencerminkan gaya pribadi, hal tersebut dapat dikategorikan sebagai pelanggaran akademik. Gunakan AI secara hati-hati hanya untuk membantu pemeriksaan teknis, bukan untuk mengubah esensi isi karya Anda. Pastikan hasil akhir tetap merepresentasikan pemikiran, gaya, dan usaha Anda sendiri.

Rujukan lain yang perlu dipahami oleh mahasiswa dalam penggunaan tool AI:

Ateriya, N., Sonwani, N. S., Thakur, K. S., Kumar, A., & Verma, S. K. (2025). Exploring the ethical landscape of AI in academic writing. Egyptian Journal of Forensic Sciences, 15, Article 36. https://doi.org/10.1186/s41935-025-00453-1

Juliandi, B., Munadi, K., Haris, A., Nizam, Kusumawardani, S. S., Wulandari, D., Pannen, P., Ekadiyanto, F. A., Wiryana, I. M., Purwarianti, A., & Alfarozi, S. A. I. (2025, Juni 16). Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. https://kemdiktisaintek.go.id/epustaka/122191/

Khalifa, M., & Albadawy, M. (2024). Using artificial intelligence in academic writing and research: An essential productivity tool. Computer Methods and Programs in Biomedicine Update, 5, 100145. https://doi.org/10.1016/j.cmpbup.2024.100145

UNESCO. (2023). Recommendation on the Ethics of Artificial Intelligence (dokumen program dan fakta-fakta utama). UNESCO. Diakses dari https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000385082