RESENSI
Potret Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi miskin dan tertinggal tampak sangat jelas dalam ekspedisi jejak peradaban NTT yang dilakukan harian Kompas. NTT tertinggal jauh di belakang dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Citra keterbelakangan NTT semakin kentara pada infrastruktur yang sangat minim. Jalan raya, pelabuhan laut, bandara, pelayanan kesehatan, layanan air bersih, dan listrik serba terbatas. Masa depan NTT pun tampak suram, sementara ancaman bahaya korupsi tidak surut. Tidak mengherankan jika NTT terus menerus dipelesetkan sebagai nasib tidak tentu. Karena hasil ekspedisi harian Kompas justru memperlihatkan NTT kaya budaya dari tradisi, dikaruniai akan keindahan alam, sabana luas untuk peternakan, berbagai lahan subur untuk perkebunan, dan potensi perikanan dan kelautan yang melimpah.
Struktur buku teks ini terbagi dalam 5 bagian besar, bab pertama membahas kekayaan budaya NTT, bab kedua berisi tentang menumbuhkan intelektualitas bagaimana cara NTT untuk bangkit dari keterpurukan, bab ketiga berisi tentang keindahan alam yang dimiliki NTT, bab keempat berisi tentang bagaimana perekonomian masyarakat NTT, bab kelima menjelaskan tentang sosok manusia yang berjasa dari NTT. Makna yang terkandung di balik penulisan buku ini adalah bagaimana ekspedisi yang dilakukan harian Kompas merupakan sebuah upaya menyelami kehidupan masyarakat NTT, yang hanya memerlukan sedikit saja sentuhan tangan dingin untuk dapat menghasilkan berbagai komoditas yang dapat meningkatkan kemakmuran segenap anak bangsa. (29082012_yy)
Judul : Ekspedisi Jejak Peradaban NTT.
Pengarang : Atika Walujani (ed).
Impresum : Jakarta: Kompas Media, 2011
Kolasi : xix, 276 hlm.: ilus.,bibl., 23 cm
Daftar isi
Bab I. Kekayaan budaya NTT
Bab II. Menumbuhkan intelektualitas
Bab III. Keindahan alam yang dimiliki NTT
Bab IV. Perekonomian masyarakat NTT
Bab V. Sosok manusia yang berjasa dari NTT
Komentar Terbaru